Sejarah

Yayasan Mahabbatina adalah sebuah lembaga yang berkiprah dalam dunia  pendidikan Formal maupun non-formal. Lahir dari gagasan beberapa tokoh  Agama yang berada di Ukui, Pangkalan Lesung dan sekitarnya. Berdiri pada tahun 2014 yang diprakarsai oleh beberapa tokoh agama antara lain KH. Rahman Wijayanto, KH. Komarudin, KH.Sarofan, KH Abdul Aziz, KH, Khudori,KH. Sugito dan lain-lain. Sebagai langkah awal yayasan Mahabbatina membangun gedung yang dirancang untuk kebutuhan sekolah dan asrama pesantrenya. Setelah tersedia gedung bangunan untuk pemanfaatanya Yayasan Mahabbatina mendirikan Pendidikan Formal yang bebasis pesantren, dengan demikian siswa sekolah harus  dengan mondok atau menjadi santri disana. Kemudian pada tahun 2016 akhir para tokoh tersebut serta generasi muda yang aktif dibidang pendidikan berkumpul untuk membahas langkah selanjunya yaitu mendirikan Pesantren dan Sekolah Menegah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) dan Madrasah Ibtidaiyah/SD maka lahirlah sebuah kesepakatan itu, kemudian segala pengurusanya dikoordinir oleh KH. Rahman Wijayanto, KH. Abdul Aziz,dan Hery Lazim sebagai anggota pengurus baru. Kemudian mulai tahun 2017 dibuka penerimaan santri perdana namun rupanya belum bisa berjalan. Tanpa surutnya semangat pada tahun 2018 kembali dibuka mendapatkan 24 santri yang mendaftar. Dan dari sini kegiatan belajar mengajar mulai berjalan untuk Pondok Pesantren dan SMP IT Mahabbatina.

Untuk pondok pesantrennya diberi nama DARURRAHMAN akan tetapi untuk sekolah menggunakan nama Yayasan Mahabbatina. Komplek Pondok Pesantren Darurrahman Ukui terletak di samping Polsek Ukui (sebelah kiri) dan berhadapan dengan Kantor Urusan Agama (KUA Ukui). Secara geografis lokasi pondok pesantren Darurrahman Ukui sangat mudah dijangkau karena tepat berada jalan lintas Timur Sumatra, sehingga mudah diakses dari arah Palembang, Jambi, Pekan Baru, Medan dan lain-lain.

Dalam rentang masa  4 tahun berjalan Pondok Pesantren Darurrahman Ukui telah menerima santri yang belajar dipondok secara mukim maupun santri kalong (santri datang saat mengaji saja). Bukan hanya mengaji ilmu agama saja santri juga berkesempatan belajar ilmu umum karena selain podok pesantren disana juga tersedia Pendidikan formal yaitu,SMP IT, SLTA, Mualimin/Mualimat (untuk umum). Berawal dari semua itu pengasuh dan segenap pengurus berkomitmen untuk mengembangkan pesantren  menjadi Pondok yang representatif dan populer di mata masyarakat luas baik dalam  wilayah Pelalawan , Riau , Sumatra bahkan Indonesia. Dengan berpegang teguh pada kaidah “Al-Muhafadhotu Alal Qodimis Sholeh Wal Akhdu Bil Jadidil Ashlah” (memelihara budaya-budaya klasik yang baik dan mengambil budaya-budaya yang baru yang konstruktif), maka Pondok Pesantren Darurrahman Ukui dalam perjalanannya senantiasa akan melakukan upaya-upaya perbaikan dan kontektualisasi dalam merekonstruksi bangunan-bangunan sosio kultural, khususnya dalam hal pendidikan dan manajemen. Usaha-usaha ke arah pembaharuan dan modernisasi memang sebuah konsekwensi dari sebuah dunia yang modern. Namun Pondok Pesantren Darurrahman Ukui dalam hal ini mempunyai batasan-batasan yang kongkrit, pembaharuan dan modernisasi tidak boleh mengubah atau mereduksi orientasi dan idealisme pesantren. Sehingga dengan demikian Pondok Pesantren Darurrahman Ukui tidak sampai terombang-ambing oleh derasnya arus globalisasi, namun justru sebaliknya dapat menempatkan diri dalam posisi yang strategis, dan bahkan berharap dan berupaya menjadi sebuah alternatif.